Kau wanita yang memanjakan bumi pertiwi membiaskan
Kau jelita dalam album naluri nyataku
Memecahkan balon seteru
Kau tiup cinta tanpa paksa..
Kau memuji dekapan,
Menerima untaian keegoisan
Senyum yang berkali-kali melukis raut awan tanpa sebab
Kau menguji kesabaran hatimu dengan nilai tak secarik kertas
Mungkin membalas sujud tangismu
yang tak dapat ku tuangkan dalam-dalam
Tulus yang bergejolak
Menyentuh mata, telinga, kaki dalam doa sembilan puluh sembilan
Bunda..
Aku menyayangimu dalam kecupan aminku..
Larik ini untuk wanita yang melahirkan dengan buahan tabah
Tak terbendung usia sampai pupil tak searah dengan kelopak mata
Maaf..
Cinta yang sering mengecewakan dan mendudukkan sebentar tawamu
dari anakmu.
Malang, 23 Juli 2019