Berserakan bagaimana dalam bingkisan ego tergeletak tak berdaya
Serdadu bayangan yang bergumul satu kenyataan
Lalu..
Terikat miliaran pita ocehan
Bodoh?
Takut?
Iya, jawaban tepat yang pelik
Mengapa?
Karena bujur sangkar masih memborgolnya
dan,
Persegi tetap mendongengkan karton coklat yang merangkap
Apakah zona hanya mampu mendengar?
Entah..
Mungkin, zona tuli
dan nyaman tidak dapat menafsirkan pengertian
Ini salahku..
Diriku yang fasik dan memelihara jiwa bergantung, apakah bisa bangkit dari rona kardus persegi?
Diriku yang fasik dan memelihara jiwa bergantung, apakah bisa bangkit dari rona kardus persegi?
Katapun bisu untuk menjawab
Anginpun cacat untuk bergerak
dan
Tangisku buta untuk melihat cahaya terbuka
namun,
Waktu berkata bisa
namun,
Waktu berkata bisa
Semoga doa, usaha, dan tekad mampu membebaskan takdir bayang dalam kardus
Lalu setelah bebas,
Aku ingin menjemput takdir nyata
Aku ingin menjemput takdir nyata
Aku ingin bertanya pada jati diri
Siapakah aku?
Mampukah aku?
dan
Harus bagaimanakah aku?
Mampukah aku?
dan
Harus bagaimanakah aku?
Malang, 6 Agustus 2019