Sekujur pagiku ditaburi benih-benih cinta berfatwa
Kubuka jendela kasihku perlahan,
Sengatan mentari menunggu seratus juta ilusi
Bibirku tekun menyebut cerita pagimu
Rintikan air pada dedaunan rindu
Cukup menghibur makna rabaan sembuhku
Lalu, tanganku memangil pena
Untuk bergerak menulis jua
Tanganku menoleh ke kanan,
Dengan sedikit rekaan yang bersembunyi
Mungkin, coretan itu masih misteri selembar kertas
Sudah..
Aku ingin menikmati hembusan pagiku
Dan pagimu yang membebaskan
Aku menghela sang surya pagi ini,
Semakin erat bergandengan dengan sabda
Fajar menyingsing,
Besok pagi kita lanjut bab curahan pagi
Malang, 6 Juli 2019