Pagiku dingin
Siang menyelimuti
Dan Malampun mengigil
Pesan yang meminang hatiku
Pada jemari kepalsuan rindu
Luka yang bertamu
Pada semesta di semak-semak kebohongan
Bagaimana dengan sandiwara yang berkonotasi tawa ??
Aku percaya
Engkau mengelabui asam jiwa
Kelam siapa kelam
Bisikan pelan luka
Hariku bertapa sembuh
Tentang kata luka
Dimana bait secangkir kopi hitamku berkenang
Diikuti benci yang bersalam pulang
Aku ingat, rasaku mendidih
Ku angkat, sudah
Lalu ku minum sendiri
Luka ini cukup menyeduh
Cukup, tawaku ingin menangis
Malang, 28 Juni 2019