Skip to main content

Seduhan Tentang Luka


Pagiku dingin 
Siang menyelimuti 
Dan Malampun mengigil

Pesan yang meminang hatiku
Pada jemari kepalsuan rindu
Luka yang bertamu
Pada semesta di semak-semak kebohongan

Bagaimana dengan sandiwara yang berkonotasi tawa ??

Aku percaya
Engkau mengelabui asam jiwa
Kelam siapa kelam
Bisikan pelan luka

Hariku bertapa sembuh
Tentang kata luka
Dimana bait secangkir kopi hitamku berkenang
Diikuti benci yang bersalam pulang

Aku ingat, rasaku mendidih
Ku angkat, sudah
Lalu ku minum sendiri
Luka ini cukup menyeduh

Cukup, tawaku ingin menangis


Malang, 28 Juni 2019

Popular posts from this blog

Segelas Larik untuk Bunda

Kau wanita yang memanjakan bumi pertiwi membiaskan Kau jelita dalam album naluri nyataku Memecahkan balon seteru Kau tiup cinta tanpa paksa.. Kau memuji dekapan,  Menerima untaian keegoisan Senyum yang berkali-kali melukis raut awan tanpa sebab Kau menguji kesabaran hatimu dengan nilai tak secarik kertas Mungkin membalas sujud tangismu  yang tak dapat ku tuangkan dalam-dalam Tulus yang bergejolak  Menyentuh mata, telinga, kaki dalam doa sembilan puluh sembilan Bunda.. Aku menyayangimu dalam kecupan aminku.. Larik ini untuk wanita yang melahirkan dengan buahan tabah Tak terbendung usia sampai pupil tak searah dengan kelopak mata Maaf.. Cinta yang sering mengecewakan dan mendudukkan sebentar tawamu dari anakmu.  Malang, 23 Juli 2019

Kuota 4.500

Ponsel mengapa diisi pulsa rindu Sebab konspirasi alasan temu Aku..  Dipenuhi dengan kuota internet justru Seharga 4.500 gegap malam untuk cemburu Kuota 4.500 menjadi karya sastra dilayarmu Kuota 4.500 nadir sambung-menyambung menjadi satu Itu aku sebab kamu yang menjadi puisi di selasar cinta tak berwaktu Kuota 4.500 menumpuk kata saksi bisu Retakpun sungkan untuk bertamu Karena dongeng tawa yang membisik baterai untuk tak menjamu Kuota 4.500 menjadi sejarah serdadu Tak berdistorsi sejuta halu bahwa, kuota 4.500 aku mencintaimu Malang,  6 September 2019

Sedikit tahu tentang saya

  Nama saya Siti Khoirotun Nisak, bisa dipanggil Ninis atau Khoirotun terserah deh hehe. Aku asli kota Malang, tapi semoga nasibku tidak malang😋 Aku gadis 19 tahun yang sering berteman dengan kata, huruf, kalimat dan rindu. Aku suka menulis baru-baru ini, tepatnya dipenghujung tahun 2018, tapi aku suka puisi dan seni sejak SMA, menurutku, Seni adalah kebebasan kita dalam sesuatu tanpa peduli penilaian orang lain, dari hal-hal kecil yang diindahkan, intinya seni itu menghargai dalam kehidupan. Seni itu kawan, luka itu teman, bahagia itu sajak dan hidup ini adalah kisah :) pertanyaan yang sering terlontar saat aku membuat ig @kuseduhrindu pada tanggal 19 April 2019 1.Kenapa suka nulis, atau suka curhat? 2.Kok bisa tulisannya sastra? 3.Apakah sering luka? Baik aku jawab   Sebenarnya aku buat ig kuseduhrindu itu keisengan kertas dan pulpen yang mager, ehh aku maksudnya wkwk :D. Aku menulis, karena dengan menulis aku bisa meluapkan perasaan yang terjadi padaku, sek...